Dituduh Curi Kotak Amal, Ustad Disekap 5 Pengurus Makam Mbah Priok

Jakarta - Seorang ustad bernama Yusuf alias Uci (38) disekap oleh lima pengurus di kawasan makam Mbah Priok, Tanjung Priok, Jakarta Utara. Yusuf disekap kelima pelaku lantaran dituding mencuri kotak amal di Makam Mbah Priok.

"Lima pelaku sudah kita serahkan ke Subdit Resmob Polda Metro Jaya untuk diproses di sana. Karena laporannya ada di Polda Metro Jaya," ujar Kepala Satuan Reskrim Polres Pengamanan Pelabuhan dan Pantai (KP3) Kompol Jerry saat dihubungi detikcom, Rabu (6/7/2011).

Lima pelaku masing-masing berinisial AW, BM, TH, IN, dan MT. Kelimanya dijerat dengan pasal 333 atau 170 atau 351 KUHP.

"Selain ustad itu, pelaku juga menyekap dan menganiaya tetangganya bernama Angga alias Urip," kata Jerry.

Jerry menjelaskan, peristiwa bermula ketika ibunda Urip meminta pertolongan Yusuf untuk mencari anaknya di makam Mbah Priok pada 26 Juni 2011. Urip tidak kembali ke rumahnya sejak 24 Juni 2011.

"Menurut keterangan ibunya, dia (Urip) suka salat di Makam Mbah Priok, sehingga ibunya meminta ustad itu untuk mencari Urip ke makam. Karena dia (ibunda Urip) pikir, ustad (Yusuf) juga kenal sama ustad yang di makam," jelas dia.

Ibunda Urip semakin khawatir karena ia mendapat informasi bahwa Urip ditahan oleh para pengurus Komplek makam Mbah Priok, Koja lantaran kedapatan mencuri kotak amal di makam tersebut.

Kemudian, pada 29 Juni 2011, Ustadz Yusuf bersama dengan lima orang mendatangi makam tersebut. Ustadz Yusuf meminta agar Angga dibebaskan. Namun, saat itu hanya Ustadz Yusuf yang diperbolehkan masuk ke makam, sementara yang lainnya tidak.

"Namun, setelah masuk ke dalam, ustad tersebut juga dituduh mencuri uang di kotak amal. Karena menurut keterangan pelaku, Urip disuruh ustad itu mencuri uang di kotak amal," jelas dia.

Sejak saat itu, Ustad Yusuf pun turut disekap. Dia bersama Urip bahkan dianiaya hingga babak belur. Berhari-hari setelah mendatangi makam tersebut, Ustadz Yusuf tidak kunjung pulang. Keluarga kemudian melaporkan hilangnya Ustadz Yusuf ke Polres KP3 pada 2 Juli 2011.

"Kemudian kita ke sana pada 2 Juli malam dan meminta agar membebaskan Angga dan Ustadz Yusuf," kata Jerry.

Kepada petugas, kelima pelaku mengaku melakukan penyekapan karena keduanya melakukan pencurian kotak amal. Petugas meminta agar pelaku tidak berbuat semena-mena.

"Kita minta ke mereka, kalau memang ada dugaan tindak pidana, serahkan ke polisi. Karena mereka bukan aparat hukum yang bisa menyekap orang seenaknya bahkan sampai menganiaya," papar Jerry.

Sementara pihak keluarga tidak terima atas perlakuan kelima pelaku, melaporkan perbuatan tersebut ke Polda Metro Jaya. "Sehingga kasus penganiayaan dan penyekapannya ditindak lanjuti Polda Metro Jaya," kata dia.

Sementara Polres KP3 memproses dugaan tindak pencurian sejumlah uang di kotak amal yang diduga dilakukan oleh Urip. Namun, berdasar keterangan Urip ke petugas, ia membantah telah melakukan pencurian itu.

"Urip juga saat kita mintai keterangan, dia tidak bilang kalau dia disuruh oleh Ustadz Yusuf. Itu (tuduhan disuruh Ustadz Yusuf) kan hanya keterangan mereka (pengurus makam) saja," kata Jerry.

Selanjutnya, penyidik akan melakukan tes kejiwaan terhadap Urip. "Karena kalau kita tanya, Urip ini suka nggak nyambung, kemungkinan dia punya keterbelakangan mental," kata dia.

Source : detiknews.com